Ibadah adalah jalan kita mendekat kepada Allah.
Namun, tahukah kamu bahwa ada satu penyakit hati yang bisa menghapus seluruh amal kita?
Penyakit itu adalah riya’, yaitu melakukan ibadah bukan karena Allah, melainkan untuk mencari perhatian dan pujian dari manusia.
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ ، يَقُوْلُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جَزَى النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ : اذْهَبُوْا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاؤُوْنَ فِيْ الدُّنْيَا ، فَانْظُرُوْا هَلْ تَجِدُوْنَ عِنْدَهُمْ جَزاَءً ؟!
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.
Allah akan mengatakan kepada mereka pada hari Kiamat tatkala memberikan balasan atas amal-amal manusia,
‘Pergilah kepada orang-orang yang kalian berbuat riya’ kepada mereka di dunia.
Apakah kalian akan mendapat balasan dari sisi mereka'?”
(HR Ahmad, V/428-429 dan Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, XIV/324, no. 4135 dari Mahmud bin Labid. Lihat Silsilah Ahaadits Shahiihah, no. 951).
Bayangkan jika semua ibadah yang kita lakukan, shalat, sedekah, dan puasa, ternyata tidak bernilai di sisi Allah karena niatnya bercampur dengan ingin dipuji manusia.
Betapa ruginya kita!
Amal yang seharusnya menjadi bekal menuju surga justru tidak diterima.
Mari periksa kembali niat kita sebelum beribadah. Apakah benar-benar karena Allah atau ada sedikit keinginan ingin dipuji?
Ingat, manusia tidak bisa memberi balasan apa pun di akhirat. Hanya Allah yang bisa memberikan pahala.
Allahu Ta'ala a'lam bishawab.
___
No comments:
Post a Comment