Shalat bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bukti cinta dan kepatuhan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Namun, di antara kita ada yang dengan sengaja melalaikannya dan memilih untuk mengikuti hawa nafsu.
Mari renungkan sejenak, adakah kita termasuk dalam golongan ini?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
“Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat.”
(QS Maryam [19]: 59).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa mengabaikan shalat dan memperturutkan hawa nafsu hanya akan membawa kita kepada kesesatan dan kehancuran.
Namun, Allah tidak meninggalkan kita tanpa harapan.
Dalam ayat selanjutnya, Allah menjanjikan rahmat-Nya bagi mereka yang mau kembali kepada-Nya,
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ شَيْـًٔا ۙ
“Kecuali orang yang bertobat, beriman, dan beramal shalih, mereka akan masuk surga dan tidak dizalimi sedikit pun.”
(QS Maryam [19]: 60).
Mari kita perbaiki shalat kita dan tinggalkan kebiasaan menunda-nunda atau melalaikannya.
Jangan biarkan hawa nafsu menguasai diri kita.
Karena setiap langkah kecil menuju Allah akan membawa kita pada akhir yang penuh kebahagiaan, yaitu surga-Nya.
Allahu Ta'ala a'lam bishawab.
___
No comments:
Post a Comment