Link youtube : https://youtube.com/shorts/HKDDEOK4JCw?feature=share
Seorang muslim tidak seharusnya tenggelam dalam keputusasaan.
Saat dihadapkan pada kesulitan, ia justru harus melihatnya sebagai ujian untuk menguatkan hati dan tekad.
Frustrasi bukanlah pilihan, melainkan ikhtiar yang tak henti-henti.
Dengan bekal kesungguhan, ilmu yang terus diasah, tawakal kepada Allah, dan keberanian yang kokoh, seorang muslim mampu menghadapi badai kehidupan.
Saat krisis datang, dan segala sesuatu terasa kurang, inilah momen yang harus menjadi pemicu kebangkitan.
Tantangan itu seperti cambuk yang mendorong seorang muslim untuk mencari jalan keluar, untuk menggali potensi dan peluang yang mungkin sebelumnya tak terlihat.
Rezeki memang tidak selalu datang dengan mudah, tetapi dengan usaha dan keyakinan, pintu-pintu rezeki akan terbuka satu demi satu.
Belajar dari kisah Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu
Ketika hijrah ke Madinah dengan segala keterbatasan dan kehidupan yang serba susah, karena konsekuensi hijrah, beliau harus meninggalkan seluruh hartanya di Makkah.
Pada kondisi seperti itu beliau radhiyallahu ‘anhu mendapat tawaran bantuan namun beliau radhiyallahu ‘anhu menampiknya dan mengatakan
"Tunjukkan kepadaku di mana pasar Madinah!”
(Siyar A’lâmin Nubalâ’, Adz-Dzahabi, 3/48).
Dalam waktu yang tidak begitu lama beliau radhiyallahu ‘anhu sudah mampu hidup mandiri dan menikah dari hasil usahanya.
Wallāhu Ta'ālā a'lam bish-shawāb.
___
No comments:
Post a Comment