Search This Blog

Tuesday, 26 November 2024

TATKALA ALLAH CABUT KENIKMATAN BERIBADAH (HR Bukhari: 4837)

Link : https://youtu.be/f03f898DGf4

Kadang kita merasa hidup baik-baik saja meski sering lalai dalam ibadah.

Rezeki lancar, tubuh sehat, pekerjaan stabil, seolah tidak ada konsekuensi dari dosa-dosa yang kita lakukan.

Tapi benarkah ini tanda keberkahan, atau justru sebaliknya?

Seorang pria pernah datang kepada Hasan Al-Basri, mengaku telah bertahun-tahun berbuat dosa tanpa merasakan siksaan Allah.

Hasan Al-Basri lalu bertanya,

“Apakah kamu selalu shalat tepat waktu? Shalat malam? Menjaga shalat dhuha? Puasa senin dan kamis? Berdzikir pagi dan petang? Sedekah harian? Berbakti pada orang tua?”

Satu per satu jawabannya adalah “tidak.”

Lalu Hasan Al-Basri berkata,

“Itulah hukuman paling berat dari Allah, saat keinginan untuk beribadah dicabut dari dirimu.”

Kehilangan dorongan untuk mendekat kepada-Nya, tanpa disadari, adalah siksaan yang paling mengerikan.

Lihatlah Rasulullah ﷺ, meskipun dosa-dosanya telah diampuni, beliau tetap bangun malam untuk shalat hingga kakinya bengkak.

Ketika ditanya mengapa, beliau menjawab,

“Apakah tidak pantas aku menjadi hamba yang bersyukur?”
(HR Bukhari: 4837).

Ibadahnya adalah tanda cinta dan syukur, bukan sekadar mencari pahala.

Semoga kita selalu diberi keinginan dan dorongan untuk beribadah, bukan hanya karena keutamaannya, tapi juga sebagai tanda syukur atas semua nikmat-Nya.

Jangan sampai kita terlena hingga kehilangan karunia terbesar ini, kenikmatan untuk terus mendekat kepada Allah. Allahumma amin.

HADIST INI JUGA MEMBANTAH PENDAPAT JIKA SESEORANG SDH SAMPAI MA'RIFAT MAKA TIDAK PERLU IBADAH, RASUL SAJA SDH DIJAMIN DIAMPUNI TAPI MASIH BERIBADAH SAMPAI KAKI BELIAU BENGKAK, LALU PEMIKIRAN MACAM APA BAHWA TIDAK PERLU IBADAH JIKA SDH MENCAPAI LEVEL TERTENTU. NAUDZUBILLAH.

MARI JADI MUSLIM YG CERDAS DAN TDK MUDAH DI PENGARUHI / DIBODOHI OLEH OKNUM TERTENTU DGN PEMIKIRAN PEMIKIRN SESAT DAN MENYESATKAN

Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab.
____

No comments:

Post a Comment