*🖇️ Nabi Muhammad ﷺ Tidak Dapat Memberi Hidayah Kecuali Atas Kehendak Allah ﷻ*
Firman Allah:
*إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ*
_“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu cintai, tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk.”_
(QS. Al-Qashash : 56)
Ayat ini turun saat kematian Abu Thalib dalam keadaan ia musyrik kepada Allah.
Terdapat banyak hadits yang meriwayatkan tentang bagaimana wafatnya Abu Thalib. Salah satu diantaranya :
Hadits yang diriwayatkan dalam shahih Bukhari, dari Ibnu al-Musayyab, bahwa bapaknya berkata: “Ketika Abu Thalib akan meninggal dunia, maka datanglah Rasulullah, dan pada saat itu Abdullah bin Abi Umayyah, dan Abu Jahal ada disisinya, lalu Rasulullah bersabda kepadanya:
*((يَا عَمِّ، قُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللهِ))*
“Wahai pamanku, ucapkanlah “laa ilaha illallah” kalimat yang dapat aku jadikan hujjah untuk membelamu dihadapan Allah”.
Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berkata kepada Abu Thalib: “Apakah kamu membenci agama Abdul Muthalib?” Kemudian Rasulullah mengulangi sabdanya lagi, dan mereka berduapun mengulangi kata-katanya pula. Maka ucapan terakhir yang dikatakan oleh Abu Thalib adalah: bahwa ia tetap masih berada pada agamanya Abdul Muthalib, dan dia menolak untuk mengucapkan kalimat: “laa ilaha illallah“, kemudian Rasulullah bersabda: “sungguh akan aku mintakan ampun untukmu kepada Allah, selama aku tidak dilarang”, lalu Allah menurunkan firman-Nya:
*مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَن يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ*
_“Tidak layak bagi seorang Nabi serta orang-orang yang beriman memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik.”_
(QS. Al Bara’ah: 113).
Dan berkaitan dengan Abu Thalib, Allah menurunkan firman-Nya:
*إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ*
_“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad tak sanggup memberikan hidayah (petunjuk) kepada orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.”_
(QS. Al Qashash: 57).
Bab ini dibawakan oleh penulis untuk menekankan kewajiban bertauhid kepada Allah. Karena apabila Nabi Muhammad ﷺ sebagai makhluk termulia dan yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah, tidak dapat memberi hidayah kepada siapapun yang beliau inginkan, maka tidak ada sembahan yang haq melainkan Allah, yang bisa memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki ([1]).
(1) (al-Qoul as-Sadiid, As-Sa’di hal 7)
No comments:
Post a Comment